Monday, September 29, 2014
Dialek Jonegoroan
Bagi pengguna bahasa Jawa memang akan terasa beda. Bukan khas seperti bahasa jawa Suroboyoan atau arek Ngalam, bukan pula seperti bahasa jawa khas Solo, Jogja atau Semarangan. Bisa jadi karena letak Bojonegoro di perbatasan Jawa Timur dan Jawa Tengah, seperti bahasa jawa ngapak khas Tegal dan sekitarnya yang sedikit ada campuran bahasa Cirebonan atau bahasa Sunda.
Berikut adalah contoh dialek Jonegoroan :
We'em cok, we'ku cok.
Arti :
"We'em", singkatan dari duwekmu, yang maksudnya : milikmu.
"We'ku", singkatan dari duwekku, yang maksudnya : milikku.
"Cok", singkatan dari sicok, yang maksudnya : satu, beda dengan bahasa Jawa pada umumnya yang sering menyebutnya "Siji"
Contoh lain dalam percakapan dibawah ini dengan judul "Titip Beli Tas" :
Laras : Mas, jarene ape neng Jonegoro ? Nek hiyo, aku titip.
Miko : Nitip opo i ?
Laras : Tulung tukokna tas.
Miko : Tas ? Lha we'em sing mbok nggo dhek ingi neng endi ?
Laras : Wis bedhah kabeh, slerekane bujat gak kenek didandani
Miko : Rega larang ya oleh ?
Laras : Ra masalah. Karepem mileh sing piye modele, sing penting warnane puteh.
Miko : Nek gak enek puteh ?
Laras : Mboyak karepem, ape mbok pilihke sing werna liyane ya oleh, sing penting gak luweh satus ewu.
Terjemahannya :
Laras titip Miko untuk beli tas di Bojonegoro karena tasnya sudah rusak. Harga tidak masalah bagi Laras yang penting warnanya putih. Tapi dijawab sama Miko, kalau tidak ada yang warna putih bagaimana ? Laras menjawabnya, terserah saja dipilihkan warna yang lain asal harganya tidak lebih dari seratus ribu.
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
No comments:
Post a Comment