Powered by Blogger.

Search This Blog

Friday, June 20, 2014

Siklus Akuntansi



Dalam pengantar ilmu akuntasi tentu dikenal ada beberapa tahap , secara garis besar adalah sebagai berikut
      A. Tahap Pencatatan dan Penggolongan, dalam tahap ini dilakukan beberapa hal, yaitu:
1.    Pembuatan atau penerimaan bukti transaksi
2.    Pencatatan dalam jurnal
3.    Pemindahan ke Buku Besar atau biasa disebut posting ke general ledger/GL
      B. Tahap Pengihtisaran dan Pelaporan, dalam tahap ini dilakukan beberapa hal, yaitu :
1.    Pembuatan Neraca Saldo
2.    Jurnal Penyesuaian
3.    Perhitngan rugi laba & Neraca
4.    Penyusunan laporan keuangan
5.    Jurnal Penutup
6.    Pembuatan Neraca Saldo Setelah Penutup
7.    Jurnal pembalik
Gambaran siklus akuntansi adalah sebagai berikut :




Nah, ketika laporan keuangan komersial sudah selesai disusun, maka langkah selanjutnya adalah mengisi SPT Tahunan PPh. Untuk mengisi SPT dimulai dari halaman lampirannya terlebih dahulu. Lampiran yang sering terlupakan adalah daftar aktiva tetap dan penyusutannya, dan ada tambahan berupa daftar harta dan daftar hutang untuk WP Orang Pribadi usahawan. Setelah beberapa lampiran dari SPT diisi dengan lengkap, benar, dan jelas, maka barulah diisi formulir Induk yang paling depan. Dalam hal ada perbedaan pengakuan pendapatan atau beban antara komersial dengan fiskal, maka perlu dilakukan rekonsiliasi fiskal. Setelah ketemu nilai penghasilan kena pajak barulah dihitung PPh terhutangnya. Dan terakhir akan diketahui nilai PPh Pasal 29-nya setelah memperhitungkan kredit pajak yang telah dibayarkan. Dalam hal-hal tertentu, selain status kurang bayar, SPT juga bisa berstatus nihil atau lebih bayar. Jika PPh terhutang sama dengan kredit pajak maka status SPT-nya adalah nihil. Namun jika kredit pajaknya lebih besar dibanding PPh Terhutangnya, maka status SPT-nya adalah lebih bayar.

No comments:

Post a Comment

 

Followers

About

About

KPP Pratama Bojonegoro Jl Teuku Umar No 17 Bojonegoro