Adzan shubuh berkumandang. Tunaikan
sholat. Alhamdulillah berjama’ah. Setelah itu buang belenggu toxin yang
meracuni jiwa dengan melantunkan ayat-ayat suci. Dan tak lama setelah itu jam
lima pagi. Suasana sudah terang. Langit cerah. Gerak semangat kehidupan pagi
hari pun mulai menggeliat. Kayuh sepeda untuk menghangatkan suhu badan.
Mengeluarkan keringat sportifitas. Sesudahnya mandi. Dan berangkat kerja. Tak
lupa doa keselamatan di jalan. Dan tak lama kemudian, sampailah di kantor. Setangkup
doa dipanjatkan sebelum bekerja.
Melayani dengan ramah. Senyum
melegakan. Tulus datang dari hati. Insya Allah setara dengan sedekah.
Mudah-mudahan dengan demikian membantu tercapainya target penerimaan. Tak pelak
dapat dihindari adalah doa. Untuk keselamatan. Untuk keberkahan. Untuk
kemenangan seluruh rakyat Indonesia. Untuk ridho Allah swt. Kerja keras
setinggi apapun, tak terasa manis jika tidak iklas dan diiringi tawakal.
Jelaslah bahwa Allah mencintai orang-orang yang bertawakal. Tiap ada masalah,
ungkapkan. Cari solusi terbaik. Dan ketika telah mufakat dengan suatu
keputusan, maka tetapkan hati untuk teguh bersemangat. Tidak mudah berputus
asa. Bila kertas itu masih rapi, jagalah. Jika ada yang sobek, rekatkanlah.
Sehingga tetap bernilai.
Melayani sebagai silaturahmi. Bernilai
ibadah. Belajar untuk menjadi bijaksana. Bukan hanya akar jati saja yang
liukannya menjadi bukti betapa kokohnya suatu perjuangan hidup. Tetap semangat
dan berpikir positif. Mencoba untuk menjadi lebih baik dan bertahan dalam iman
dan takwa.
No comments:
Post a Comment