Powered by Blogger.

Search This Blog

Friday, April 25, 2014

Terima Kasih


             Sore itu saya susuri kembali memori yang telah berlalu sekian tahun lamanya. Hari itu sehabis pelantikan dari kantor wilayah, dan hendak melapor di kantor baru tempat saya bertugas. Terkadang saya tertegun sejenak karena rangkaian memorinya terputus akibat terlalu lamanya waktu berselang. Jalan yang aspalnya tidak rata seakan tak terasa terlewatinya, karena pikiran sedang berusaha keras untuk mengurai urutan sejarah yang dulu, saat ini, dan rencana nanti yang akan saya alami. Dan akhirnya sampailah saya di kantor baru. 

Takjub hati saya, wow bangunan kantornya sekarang megah, bahkan seolah-olah mirip hotel dari kejauhan. Sambil berjalan penuh optimis, saya memasuki kantor baru ini. Bismillahirrohmanirrohiim. Dengan nama Allah yang Mahapengasih dan Mahapenyayang, saya masuk kantor ini dengan bangga. Saya sadar sesadar-sadarnya bahwa dari bekerja di kantor ini saya menafkahi keluarga saya. Dan Negara Republik ini sebagai pemilik sah kantor ini berharap sekali kepada saya bahwa dengan penghasilan yang besarnya di atas rata-rata pegawai negeri lainnya sudah sepantasnya saya menjaga amanah untuk mengumpulkan penerimaan negara yang nantinya diperuntukkan atas nama keadilan  dan kesejahteraan rakyat.

Masih terbayang dengan jelas pakta integritas yang beberapa jam sebelumnya saya tandatangani seusai pelantikan tadi. Dengan mengucapkan salam saya menyapa petugas TPT yang ramah, saya naik ke lantai dua untuk menghadap kepala kantor ini sebagaimana informasi yang disampaikan oleh petugas satpam di tempat parkir tadi.

Setelah melapor dan diterima dengan baik, rasanya hati ini makin mantap untuk bertugas di kantor baru ini. Dan setelah menyerahkan berkas kepegawaian dan pendaftaran absensi dengan sidik jari,di bagian kepegawaian, saya sapa teman-teman baru saya dari lantai satu sampai tiga. Perkenalan yang akrab dan penuh suasana kebatinan yang ceria pun saya dapatkan. Alhamdulillah. 

Kebetulan keesokan harinya bukan hari kerja. Penasaran saya dengan pasar rakyat terlampiaskan. Dalam dua hari libur, Sabtu dan Minggu, saya, istri dan anak berhasil mengunjungi empat pasar rakyat sekaligus yang letaknya tidak jauh dari rumah tempat tinggal keluarga kami. Meskipun sekedar membeli cabe rawit, tempe dan tahu, seakan-akan itu sudah cukup mewakili harga pasar berbagai kebutuhan pokok yang terjangkau bila dibandingkan dengan di tempat tinggal yang lama. Sambil tersenyum sembari menikmati jajanan pasar yang baru saja dibeli, saya berpesan sama istri, meski murah tetap jangan boros. Saya ajak istri merenungkan bahwa dulu mungkin harga kebutuhan pokok yang termurah di tempat lama berkisar dua ribu rupiah, tetapi di tempat baru cukup dua ratus rupiah saja. Karenanya, maknailah hidup ini dengan sesuatu yang berarti, hargailah keberadaan rakyat, sebelum semuanya menjadi buyar dan berbalik arah tidak bersahabat dengan kita.

Pajak bebas korupsi. Janganlah takut. Nilai yang ditanamkan adalah kebaikan, dan kebaikan itu bersumber dari jiwa suci yang diajarkan dari para orang tua kepada anaknya, dari para guru kepada muridnya, dan semuanya bersandarkan pada nilai-nilai agama. Karenanya tetaplah semangat dalam bekerja. Bekerja itu adalah ibadah.
Siapapun Anda kaya atau miskin, berpendidikan tinggi atau biasa-biasa saja, pejabat atau hanya pegawai, semua berawal dari  tempat kelahiran. Terima kasih telah membuatku kembali di home base. SIKKA oke deh.

No comments:

Post a Comment

 

Followers

About

About

KPP Pratama Bojonegoro Jl Teuku Umar No 17 Bojonegoro