Allah
SWT berfirman : "Hai sekalian orang yang
beriman! Diwajibkanlah puasa atas engkau semua
sebagaimana yang diwajibkan atas orang-orang yang sebelum engkau semua
itu," sampai kepada firmanNya: "Bulan ramadhan yang di
dalamnya itu diturunkan al-Quran, sebagai :petunjuk untuk semua manusia dan
merupakan keterangan - keterangan dari petunjuk dan yang membedakan antara
kebenaran dan kesesatan. Maka barangsiapa di antara engkau semua ada yang
menyaksikan bulan Ramadhan,hendaklah berpuasa dan barangsiapa yang sakit atau
dalam perjalanan, maka berpuasalah menurut hitungan yang tidak dipuasainya itu
pada bari-hari yang lain," sampai akhirnya ayat. (al-Baqarah:
183 dst.)
Dari Abu Hurairah r.a., katanya: "Rasulullah s.a.w. ber-sabda:
"Allah 'Azzawajalla berfirman - dalam Hadis qudsi: "Semua amal perbuatan anak Adam - yakni
manusia - itu adalah untuknya, melainkan
berpuasa, karena sesungguhnya puasa itu adalah untukKu dan saya akan memberikan
balasan dengannya. Puasa adalah sebagai perisai - dari kemaksiatan serta
dari neraka. Maka dari itu, apabila pada
hari seseorang di antara engkau semua itu berpuasa, janganlah ia bercakap-cakap
yang kotor dan jangan pula bertengkar. Apabila ia dimaki-maki oleh seseorang
atau dilawan bermusuhan, maka hendaklah ia berkata: "Sesungguhnya saya
adalah berpuasa." Demi Zat yang jiwa
Muhammad ada di dalam genggaman ke-kuasaanNya, niscayalah bau bacin dari mulut
seseorang yang berpuasa itu lebih harum di sisi Allah daripada bau minyak
kasturi. Seseorang yang berpuasa itu mempunyai dua kegembiraan dan ia dapat
merasakan kesenangannya, yaitu apabila ia berbuka, iapun bergembiralah dan
apabila telah bertemu dengan Tuhannya, iapun gembira dengan adanya amalan
puasanya." (Muttafaq 'alaih)
Dalam riwayat Imam Bukhari
yang lain disebutkan: Allah berfirman dalam Hadis qudsi:
"Orang yang berpuasa itu meninggalkan
makan, minum dan syahwatnya karena taat pada perintahKu - Allah. Puasa adalah
untukKu dan Aku akan memberikan balasannya, sedang sesuatu kebaikan itu dibalas
dengan sepuluh kali lipat gandanya."
Dalam riwayat Imam Muslim
disebutkan:
"Setiap amal perbuatan anak Adam - yakni
manusia itu, yang berupa kebaikan akan dilipatgandakan pahalanya dengan sepuluh
kalinya sehingga tujuh ratus kali lipatnya." Allah Ta'ala berfirman:
"Melainkan puasa, karena sesungguhnya puasa itu adalah untukKu dan Aku
akan memberikan balasannya. Orang yang berpuasa itu meninggalkan
kesyahwatannya, juga makanannya semata-mata karena ketaatannya pada perintahKu.
Seseorang yang berpuasa itu mempunyai dua macam kegembiraan, sekali kegembiraan
di waktu berbukanya dan sekali lagi kegembiraan di waktu menemui Tuhannya.
Niscayalah bau bacin mulut orang yang berpuasa itu lebih harum di sisi Allah
daripada bau minyak kasturi.