Monday, September 29, 2014
Realita
Dalam suatu perkemahan, kakak mentor bercerita tentang jurit malam yang sedianya akan diikuti seluruh peserta camp. Rutenya menantang. Ibarat permaian stop bus atau seven up. Peserta semuanya membentuk lingkaran. Berhitung dimulai dari satu. Setiap angka 7 atau kelipatannya, harus diam atau melakukan ucapan/gerakan tertentu sesuai yang diperintahkan. Karenanya dibutuhkan konsentrasi dan kejelian. Tidak mudah menyerah.
Tapi gambar di atas bukan permainan, tapi realita. Menunggu bus. Di terminal kota Bojonegoro. Wajar. Penumpang lagi sepi. Para pengusaha transportasi harus memutar otak agar biaya tidak lebih besar daripada penerimaan.
Dan sekali lagi, akhirnya menjadi kenyataan. Menunggu bus di terminal. Asap knalpot solar, asap rokok dan keringat jadi satu. Belum lagi jika cuaca terik. Meski ber-AC, tetapi tetap bawaan selalu ditenteng. Mudah-mudahan tetap ditanamkan kesabaran. "Kepala" boleh berasap, tapi hati harus tetap dingin. Secara ilmiah, realita adalah kebenaran. Namun tidak selalu menjadi kebenaran absolut.
Padasan
Serasa kemarau panjang. Suasana panas sangat terik. Jemuran cepat
kering. Bahkan kalau tidak segera diangkat warna pakaian bisa “bladus”.
Sumur-sumur mulai berkurang debit airnya. Karenanya diharapkan menggunakan air
searif mungkin. Di beberapa daerah sudah mengalami kekeringan. Namun beruntung
sawah yang dekat Bengawan Solo, masih bisa dialiri air, karena beberapa tahun
yang lalu berhasil dibendung. Sisanya mesti bersabar.
Ledre
Kue semprong khas Bojonegoro. Terbuat dari pisang. Produsennya bersifat home industry. Banyak dijumpai di Kecamatan Padangan. Karena rasanya renyah dan lembut, Anda mesti diingatkan untuk bisa berhenti menyantapnya biar tidak keterusan. Akan lebih nikmat jika disajikan bersama segelas teh hangat atau kopi. Hemm. Baunya menggoda. Saat ini varian rasanya beragam, dan ada beberapa pengusaha yang mengganti bahan utamanya, bukan pisang tapi waluh alias labu kuning.
Berita Foto : Pesona Kec. Sekar
Dibandingkan dengan kecamatan lain di Bojonegoro, Kecamatan Sekar memang tergolong baru. Letaknya di arah selatan kota Bojonegoro sekitar dua setengah jam perjalanan darat biasa. Kalau di sisi utara kabupaten melintas Bengawan Solo, maka kalau di sisi selatan tampak perbukitan yang indah dengan diselingi sawah. Foto diambil dari daerah yang disebut Atas Angin. Bisa jadi namanya "mengejutkan". Ya, memang demikian adanya. Sebagaimana Sekar itu sendiri yang singkatan dari Semangat Etika Karya Amanah Rakyat. Woww.
Dialek Jonegoroan
Bagi pengguna bahasa Jawa memang akan terasa beda. Bukan khas seperti bahasa jawa Suroboyoan atau arek Ngalam, bukan pula seperti bahasa jawa khas Solo, Jogja atau Semarangan. Bisa jadi karena letak Bojonegoro di perbatasan Jawa Timur dan Jawa Tengah, seperti bahasa jawa ngapak khas Tegal dan sekitarnya yang sedikit ada campuran bahasa Cirebonan atau bahasa Sunda.
Berikut adalah contoh dialek Jonegoroan :
We'em cok, we'ku cok.
Arti :
"We'em", singkatan dari duwekmu, yang maksudnya : milikmu.
"We'ku", singkatan dari duwekku, yang maksudnya : milikku.
"Cok", singkatan dari sicok, yang maksudnya : satu, beda dengan bahasa Jawa pada umumnya yang sering menyebutnya "Siji"
Takwa
"Sama sekali tidak akan sampai kepada Allah daging-daging dan darah-darah binatang kurban itu, tetapi akan sampailah padaNya ketaqwaan dari engkau sekalian." (QS. Al-Haj : 37)
"Hai sekalian orang yang beriman, bertaqwalah engkau semua kepada Allah dengan sebenar-benarnya ketaqwaan." (QS. Ali-lmran: 102)
Allah Ta'ala berfirman pula:
"Maka bertaqwalah engkau semua kepada Allah sekuat-kuatmu." (QS. At-Taghabun: 16)
Lagi Allah Ta'ala berfirman:
"Hai sekalian orang-orang yang beriman, bertaqwalah kepada Allah dan berkatalah dengan
kata-kata yang betul - sesuai dengan apa yang sesungguhnya." (QS. Al-Ahzab: 70)
Allah Ta'ala berfirman lagi:
"Dan barangsiapa yang bertaqwa kepada Allah, maka Allah akan membuat untuknya jalan
keluar - dari segala macam kesulitan - dan memberinya rezeki dari jalan yang tidak dikira-kirakan." (QS. At-Thalaq: 2-3)
Allah Ta'ala berfirman pula:
"Jikalau engkau semua bertaqwa kepada Allah, maka Allah akan menjadikan untukmu semua pembedaan - antara kebenaran dan kesalahan, juga menutupi kesalahan-kesalahanmu serta mengampuni dosamu dan Allah itu memiliki keutamaan yang agung." (QS. Al-Anfal: 29)
Penentu Kemenangan
Menyambut Hari Oeang tahun ini, di KPP Pratama Bojonegoro diadakan berbagai perlombaan diantaranya adalah bola volli. Antusiasme para pegawai sangat terlihat. Hasil akhir tidak masalah. Yang jelas bisa tetap eksis dalam berolah raga. Berikut adalah beberapa jepretan serv penentu kemenangan.
Check List
Tidak dapat dipungkiri manfaatnya. Suatu permohonan dalam bidang perpajakan hendaknya memenuhi beberapa syarat yang telah ditentukan. Untuk memudahkan penelitian kelengkapan suatu permohonan itu, biasanya diperlukan suatu check list. Proses selanjutnya dapat dilalui setelah syarat-syaratnya dipenuhi dengan lengkap. Syarat formal atau material, atau bahkan keduanya. Syarat formal diantaranya menyangkut administrasi surat-menyuratnya. Sementara syarat material diantaranya berkenaan dengan pokok materi atau suatu nilai yang dimohonkan. Konsultasikan kepada petugas terkait permohonan Anda.
Labbaik Allohumma Labbaik
Dari Abu Hurairah ra., sesungguhnya Rasulullah SAW bersabda, " umroh menuju umroh penghapus dosa apa yang ada pada keduanya, dan haji mabrur tidak ada balasan untuknya selain surga. " (Muttafaq 'alaih)
Aku memenuhi panggilanmu ya Allah, aku memenuhi
panggilan-Mu. Tidak ada sekutu bagi-Mu, aku memenuhi panggilan-Mu. Sesungguhnya
segala puji bagi-Mu, dan seluruh nikmat dan kerajaan adalah milik-Mu. Tidak ada
sekutu bagi-Mu.
Catatan Kecil : Samin Surosentiko
Ia di lahirkan di Plosokediren, Randublatung, Blora pada tahun 1859. Raden Kohar adalah nama kecilnya. Trah bangsawan mengalir dalam darahnya dari garis ayahnya, Raden Surowijoyo yang merupakan keturunan dari Pangeran Kusumaningayu, Adipati Sumoroto, daerah Tulungagung sekarang.
Ia dibesarkan dalam pengasuhannya ayahnya di Plosokediren. Realita masa penjajahan kolonial menyadarkan dirinya akan hak-hak bangsa pribumi yang tertindas. Terutama kebijakan Kompeni atas privatisasi hutan jati dan kewajiban membayar pajak bagi masyarakat miskin.
Dimanakah Bojonegoro ?
Letaknya di Propinsi Jawa Timur, berbatasan dengan Jawa Tengah, tepatnya dengan Kecamatan Cepu, Kabupaten Blora. Selatan Tuban, Barat Lamongan. Di arah selatan berbatasan dengan Nganjuk dan Ngawi. Hutannya terkenal yaitu hutan jati, meskipun perlu reboisasi di beberapa tempat. Dulu tembakaunya terkenal sampai Bremen, Jerman. Dampak musim dan beralihnya pola produksi dan konsumsi rokok membuat "asap"nya tidak mengepul seperti dulu. Banyak cerita sejarah terkait dengan Bojonegoro, mulai dari cerita Angling Darmo sampai dengan Blok Migas. Mudah dijangkau dengan kendaraan darat sebagai jalur alternatif baik dari arah selatan maupun utara. Kurang lebih 3 jam dari Surabaya dan 6 jam dari Semarang. Namun bila ingin lebih nyantai bisa ditempuh dengan kereta api. Jalur ganda kereta api menarik untuk dicoba. Dan belakangan ini batik motif daun jati-nya banyak disukai masyarakat.
Friday, September 19, 2014
Komunikasi Efektif
Salah satu Nilai
Kementerian Keuangan adalah “Pelayanan” yang mempunyai arti berupaya untuk
memberikan pelayanan yang memenuhi kepuasan pemangku kepentingan yang dilakukan
dengan sepenuh hati, transparan, cepat dan aman.
Dalam memberikan
sebuah Pelayanan kepada Wajib Pajak, petugas pajak diharuskan mempunyai bentuk
pelayanan yang baik, salah satunya adalah dengan berkomunikasi secara efektif. Dengan berbagai
macam latar belakang Wajib Pajak, komunikasi yang efektif sangat diperlukan
agar Wajib Pajak dapat memahami dan mengerti pesan yang kita sampaikan. Seperti
sosialisasi berbagai peraturan terbaru,
pelayanan di TPT, pemeriksaan maupun kegiatan lain di bidang perpajakan.
Wednesday, September 10, 2014
Catatan Kecil : KURUSETRA
Delapan
belas hari sudah padang Kurusetra menjadi medan laga bagi para wangsa Kuru.
Anyir darah menyeruak dalam setiap jengkal tanah ilalang tersebut. Udara terasa
berat oleh debu-debu peperangan yang bercampur bau busuk jasad para korban dan
kuda perang. Kereta-kereta perang yang hancur tak berupa beserta ribuan senjata
tak bertuan yang terserak menambah muramnya tanah di tepian sungai Saraswati
tersebut.
Telah
gugur para pahlawan dari pihak masing-masing. Padang Kurusetra menjadi tanah
kalangan bagi Bisma, pinesepuh wangsa Kuru yang tentunya pinesepuh dari pihak
Pandawa maupun pihak Kurawa yang sedang berperang. Pada hari kesepuluh, tubuh
laki-laki agung tersebut terjerembah ke tanah ketika anak panah yang dilesatkan
Srikandi dari gendewanya menembus dadanya. Bisma tak kuasa untuk mengangkat
senjatanya ketika mengetahui bahwa Srikandi yang tak lain adalah perupaan Dewi Amba,
wanita yang menderita batin atas cintanya yang terenggut dari Pangeran Salwa
karena Bisma, dipertemukan dengannya oleh pihak Pandawa dalam perang tersebut.
Thursday, September 4, 2014
I'tibar dari Kisah Wujud Amalan Buruk Manusia
Ibnu Abi Hatim meriwayatkan dari Abu Marzuq, "Tatkala orang kafir atau orang jahat keluar dari kuburnya, dia bertemu dengan sosok paling buruk dan bau yang paling busuk. Orang kafir bertanya, Siapa kamu ? Sosok itu menjawab, Apakah kamu tidak mengenal saya ? Si kafir menjawab, Demi Allah, saya tidak mengenalmu karena Allah memburukkan wajahmu dan membusukkan baumu. Sosok itu menjawab, Aku adalah amalmu yang buruk itu. Demikianlah, dahulu ketika di dunia aku merupakan amal yang buruk dan busuk. Selama kamu menunggangiku ketika di dunia, selama itu pula aku menempel denganmu.
Tuesday, September 2, 2014
Catatan Kecil : Bale Sigala-Gala, Hymne Para Pejuang
Bale Sigala-gala telah penuh sesak para undangan. Sebuah pesta pora dihajatkan oleh para Kurawa dengan undangan istimewa lima orang Pandawa beserta ibundanya. Malam kian pekat. Gelar tari istana menyeruak di antara sorak sorai hadirin. Aneka hidangan yang sebenarnya berbeda dengan hidangan lain dikhususkan untuk keluarga Pandawa. Hidangan yang telah ditaburi racun tilem yang akan menjadikan hilang kesadaran bagi mereka yang menikmatinya. Tanpa disadari oleh para Pandawa, terasa bahwa perjamuan tersebut adalah perjamuan tulus yang dipersembahkan kepada mereka oleh para Kurawa. Namun tidak bagi Bima Sena, ia teringat pesan seorang winasis yang ia jumpai di ujung jalan ketika hendak menuju Bale Sigala-gala. Janganlah dirimu terlena oleh kenikmatan jasad.
Monday, September 1, 2014
Sabar atas Cobaan
Rasulullah S.A.W bersabda yang artinya
: “ Barang siapa bersabar atas keburukan kelakuan istrinya maka Allah S.W.T
akan memberi pahala kepadanya seperti pahala yang pernah diberikan Allah S.W.T
kepada Nabi Ayyub AS atas cobaan yang diterimanya. Dan barang siapa bersabar
atas keburukan kelakuan suaminya maka Allah S.W.T memberi pahala kepadanya
seperti pahala yang pernah diberikan kepada Asiyah istri Fir’aun. ”
Bundaran Jetak
Bundaran Jetak, demikian nama terkenalnya. Selain dekat dengan SPBU, juga merupakan salah satu akses utama menuju dan ke Kota Bojonegoro. Jika Anda memasuki Kota Bojonegoro dari arah barat, maka Anda pasti menemuinya. Jika belok ke kiri, maka terus ke rute kendaraan umum dan masuk kota dari Klangon. Namun jika mengitari bundaran dan belok kanan, maka Anda akan menuju ke arah selatan dan sampailah di SMAN 2 Bojonegoro, jika terus, maka jangan kaget itu artinya kendaraan ke arah Dander atau rute bus Nganjuk, alias malah menjauh dari pusat kota. Jika terus lurus, maka Anda akan menyusuri Jalan Pattimura, dimana kompleks perumahan Wisma Asri dan kompleks perkantoran akan menyapa Anda, dari mulai Kantor Diknas dengan gedung baru-nya, Kantor Kemenag, Kantor Dishub, Kantor Dinkop & UKM dan kantor dinas lainnya di lingkungan Pemkab Bojonegoro.
Catatan Kecil : ABIMANYU
Pada bulan kedelapan atas usianya di kala masih di rahim ibunya, Sri Kresna bertutur di hadapan Arjuna, ayahnya. Sebuah suluh minyak jarak menempel di dinding kuil kecil di pinggir hutan itu, di kala Sri Kresna bertutur tentang gelar perang Cakrabyuha. Sebuah gelar perang dengan susunan prajurit perang yang melingkar berlapis membentuk kumparan yang akan mengurung musuh dengan tanpa kesempatan dan harapan untuk melepaskan diri. Sepasang telinga kecil dalam kandungan Subadra, ibunya, dengan takzim mendengarkan penuturan Sri Kresna tersebut. Tak berselang lama ketika Sri Kresna menerangkan tentang cara mematahkan gelar perang Cakrabyuha, mimpi-mimpi malam telah memeluk Subadra dan anak yang sedang dikandungnya.
Abimanyu, anak Arjuna dari Subadra itu, tumbuh dan besar di Dwaraka dalam pengasuhan ayahnya. Olah kebathinan ia peroleh dari eyang buyutnya, Begawan Abiyasa. Wahyu Makutha Raja, Cakraningrat dan Wahyu Hidayat adalah karomah bathin yang ia dapatkan atas olah bathinnya. Ia menikah dengan Siti Sundari, putri Sri Kresna dan kemudian menetap di Plongkowati.
Lima "R"
Bukan hanya di pabrik atau perusahaan swasta, tetapi di instansi pemerintah seperti di KPP Pratama Bojonegoro diperlukan program pemberdayaan yang terfokus pada Lima "R", yaitu singkatan dari Budaya : Ringkas, Rapi, Resik, Rawat dan Rajin. Dengan demikian diharapkan kepada setiap pemangku kepentingan, tak terkecuali di kalangan pegawai mengoptimalkan peran dalam nilai-nilai positif ini.
Subscribe to:
Posts (Atom)